Cari Aku Sekarang

Kamis, 25 Agustus 2011 10:28 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina
Hari ini aku benar-benar kesal. Apa maksudnya mengirim sms seperti itu. Aku sudah berniat, hari ini aku akan menemuinya langsung, face to face, empat mata. Aku harus berbicara dengannya. Di saat aku baru saja ingin tidur, handphoneku berbunyi dan isinya benar-benar mengesalkan. Membingungkan dan juga sangat singkat. Hanya tiga kata.

Hingga istirahat, aku tidak melihat dirinya. Mungkin dia memang sengaja menjauhiku. Tetapi tunggu saja pulang sekolah nanti aku akan menunggunya di depan ruang kelasya. Waktu benar-benar terasa amat lama. Satu detik seperti 1 menit. Satu menit seperti 1 jam. Aku tidak konsentrasi mengikuti pelajaran.

Akhirnya, waktu yang kutunggu-tunggu tiba. Bel sekolah berbunyi. Aku segera menyerobot keluar kelas tanpa menyalami guru. Ada hal yang lebih penting, pikirku. Aku segera berlari ke ruang kelasnya. Syukurlah, ruang kelasnya masih hening, sedang berdoa. Setelah sang ketua kelas berkata 'selesai' mereka memberi salam dan menyalami guru. Aku memperhatikan satu persatu murid yang keluar dari kelas tersebut. Hingga batang hidungya kelihatan, aku segera menggenggam tangannya, menariknya, hingga dia tak mampu mengeluarkan pertanyaan padaku.

Aku menariknya ke samping gedung sekolah. Menyemburnya habis-habisan dengan segala macam amarah dan pertanyaan. Dia hanya berdiri, terdiam. Raut mukanya datar, tanpa ekspresi. Aku semakin kesal. Dan yang membuatku lebih emosi lagi, saat aku diam, dengan muka innocentnya, dia bertanya. Sudahkah kau selesai berkata-kata? Ada les yang harus aku ikuti. Tanganku rasanya ingin segera mendarat di pipinya. Untung saja aku masih punya kesabaran.

Bukankah pesanku sudah mencakup segalanya?
Itu yang terbaik, bagiku, bagi kita berdua. Kau bisa membaca, bukan? Aku sudah jelas mengetiknya.
Baiklah, sekarang izinkan aku pergi. Aku harus mengikuti les. Aku harap, engkau mengerti.

Hah? Apa yang baru saja dia bicarakan. Dia bicara seperti tanpa beban. Menganggap sms itu sudah mewakili segalanya. Aku bahkan tidak mengerti apa maksudnya. Aku terdiam. Kulihat badannya yang telah sampai di gerbang sekolah. Tidak sedikit pun menoleh lagi kepadaku. Aku merogoh sakuku, mengambil handphoneku. Membuka inbox. Membaca sekali lagi pesan darinya.

Dia benar. Pesan itu sudah mencakup segalanya. Aku tersenyum menyadari betapa bodohnya diriku yang baru menyadarinya. Aku senang. Dan kalian ingin tahu isi sms itu? Cari aku sekarang.

0 Response to "Cari Aku Sekarang"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.