Random post on Monday

Senin, 19 September 2011 19:59 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
Hey, this is just random post.

Today is Monday, September 19th. Happy birthday for anyone who have birthday and happy anniv for every couple who have anniv today :)

Okay, actually I just don't know what should I talk about here. So I just want to tell about random things.
Today, my school doesn't have ceremony like usual, it's only short ceremony (apel). Because today is OSIS inauguration. So, after the apel finish, the activity continue with that inauguration. The inauguration doing well. But there is one who don't walk well, I think. The girl students who stands in front of TIK room and also some girl student who stands in choir line is asked to go to in front of the yard, because the noise that they make. and I am one of them! Haha I think, I'm not talking too much, although I know I talked with others but still, I can't receive it! After all students go from the ceremony, the students who asked to stand in front of the yard is asked to move in the middle of the yard. Do honor with flag in the middle of hot day! But, actually it was funny punishment. I can't hold my laughing. And the punishment finish. We go back to each class. And in my opinion that punishment is not punishment at all.

Okay, I think that's all. That's only some story from today.
Keep writing although you don't need something to write!
Byee~

Bertindaklah

Minggu, 11 September 2011 09:06 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
Kata-kata semangat yg kau koarkan di status jejaring sosialmu itu tidak akan membantumu mendapatkan apa yang inign kau raih jika waktumu lebih banyak terbuang untuk merangkai kata, sedangkan kau tak bertindak nyata. Matikan gadgetmu. Bertindaklah!
 
Sebenernya kalimat asli yang gue lihat di web orang lain itu gini :

Kata-kata semangat yg kau koarkan di status jejaring sosialmu itu tidak akan membantumu menembus seleksi jika waktumu lebih banyak terbuang untuk merangkai kata, sedangkan kau tak bertindak nyata. Matikan gadgetmu. Pergilah belajar.

Kalimat yang gue ganti itu yang digaris bawahi. Waktu pertama kali gue baca kalimat di atas. Waw, itu gue banget kayaknya. Gue emang lebih sering nge.tweet atau update status fb tentang quotes daripada melakukan sebuah tindakan nyata. Setelah gue baca kalimat itu aja, gue langsung ngetweet dan ngepost di blog ini, bukannya justru mematikan laptop ini dan bertindak. 

From the sentence above I get the message that 'if you want to reach something you must do something, you can't just sit in front of your gadget, to make things happen. You have to do something!" 
Jadi, teman-teman, ayo mulai bertindak!

P.S : gue tau, gue emang siru kok

Senin, 05 September 2011 23:23 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
God, I am doing right thing because I hang my hope to You. 
I know, if I keep trying and praying, You will give it to me. Thank you so much <3

Alasan Belajar?

Minggu, 04 September 2011 21:07 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
"Ketika saya tidak mempunyai persoalan khusus yang harus dipecahkan oleh pikiran saya, saya sering mengumpulkan dan menyusun kembali bukti-bukti dan teorema matematika dan fisika yang telah lama saya kenal. Tidak ada maksud dan tujuan lain; itu semata hanyalah kesempatan bagi saya untuk terus memenuhi kesenangan dan kebutuhan berpikir." -- Albert Einstein

Oke, udah baca kalimat di atas?
Jadi kalimat itu gue temuin di buku cetak fisika gue.Tepatnya di cover belakang. Rencananya gue mau ngerjain PR *alhamdulillah, virus rajin lgi datang* Dan, kenyataannya saudara-saudara, gak ada satu soal pun yang berhasil gue kerjain #gubrak HAHA. Mau gimana lagi gue udah buka tuh buku tapi pas baca soalnya gue gak bisa Emang ya derita banget kalo gak ada kemampuan otak kayak albert einstein #eh

Alhasil, bukunya gue tinggalin dan gue pindah duduk di depan laptop. Dan gak tau gimana ceritanya, buku fisika itu tiba-tiba ada di samping gue. Nah lo? Kayaknya gue emang disuruh tobat ya -__- Beneran, bukan gue kok yang mindahin. Gue gak tau kenapa, tiba2 bukunya udah ada disitu. Atau emang mungkin bukunya gue tinggalin di situ kali ya? Gak tau deh. Pendek cerita, kepala gue noleh ke kiri, ceritanya mau liat TV yang lagi nyiarin pertandingan Indonesia All star vs AC Milan yang buat miris nontonnya. Gak tau kenapa gue juga ngeliat buku itu. Dan gue baca tulisan itu. Iya, tulisan yang gue ketik di atas. Kalimatnya si tuan Albert Einstein itu saudara-saudara.

Gue baca kalimat itu. Terus yang gue pikirin setelah baca kalimat itu. Andai gue anaknya Albert Einstein, setidaknya punya kesenangan belajar seperti dirinya. "Hanyalah kesempatan bagi saya untuk terus memenuhi kesenangan dan kebutuhan berpikir" Coba kalimat itu depannya ditambahin kata 'belajar'. Tepat! Kalimat itu menjadi "Belajar hanyalah kesempatan bagi saya untuk terus memenuhi kesenangan dan kebutuhan berpikir" Sayangnya kalimat ini, bukan gue banget! Tapi, gue tetep berharap dan berdoa semoga kalimat ini suatu saat nanti bisa gue ucapin dan gue buktiin. Amin. *cieeee

Nah, dari kalimat ini gue juga jadi mikir *alhamdulillah, akhirnya gue mikir juga di liburan ini* apakah ini 'alasan belajar' yang selama ini gue cari-cari sampe gue rela mendaki gunung, lewati lembah, menyebrangi samudera, hidup di kutub utara? oke, ini lebay. Tapi beneran, waktu belajar yang susah-susah contohnya kayak logaritma, mempelajari seluk-beluk sel dan-keluarga-pelajaran-susah-lainnya gue kadang nanya "buat apa sih belajar ini susah-susah, kan gak dipake juga nanti dalam kehidupan?" Gue tau emang pemikiran gue rendah banget kok. Tapi, abis baca kalimat si tuan einstein, jawaban dari pertanyaan itu mulai mekar. Mekar seindah bunga raflesia, yang sayangnya gue pun gak tau gimana bunga raflesia mekar -__-

Jadi, apakah belajar itu buat memenuhi kesenangan dan kebutuhan berpikir?
Hmm, kalo buat memenuhi kesenangan kayaknya gue gak setuju. Kesenangan dipenuhi dengan cara belajar? Hayoo, siapa yang udah gitu, ajarin gue dong biar bisa memenuhi kesenangan dengan belajar. Tapi gak tau kalo tiba-tiba ada keajaiban yg dateng ke gue dan membuat gue senang belajar. Gue harap keajaiban itu bisa dateng sekarang. Uweee, hebat banget kalo suatu saat gue nulis hobi gue belajar mtk, fisika, kimia, biologi dan pelajaran-lainnya.
Terus buat 'kebutuhan berpikir'. Nah, kayaknya gue lebih setuju sama yang ini. Belajar itu buat memenuhi kebutuhan otak, berpikir. Jadi mempelajari logaritma, seluk-beluk sel dan-keluarga-pelajaran-susah-lainnya itu buat kebutuhan berpikir otak. *Emang gak ada tujuan lain ya? Menurut lo? 

Setidaknya, kalo sekarang gue nanya buat apa belajar? Gue dapet satu jawaban, yaitu buat kebutuhan berpikir. Walaupun gue tau jawaban ini bisa disangkal dengan kalimat "tapi kan, berpikir gak cuma didapat dari belajar" dan sangkalan-sangkalan lainnya. ya tapi biarinlah, intinya pencarian gue selama ini berbuah, yaitu :

Alasan mengapa kita belajar itu adalah buat memenuhi kebutuhan berpikir!

Belajar untuk memenuhi kebutuhan berpikir. So, can you find another reason why do we have to study? Just share it ;)

Belum ditambah PPN -__-

Jumat, 02 September 2011 11:06 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
Kemaren gue sama keluarga gue pergi ke PIM.
Kalo gak salah waktu itu pukul 12. Setibanya di PIM, kami langsung ke 21 buat ngecek ada film apa aja. Kalo gak salah, film di setiap studio itu beda-beda, jadi ada 6 film. Gue, adek gue sama kakak gue milih nonton Kungfu Panda 2 (3D) yang mulainya jam 13.50. Terus, orang tua gue milih di bawah lindungan (atau naungan ya?) kakbah yag mulainya jam 14.30. Karena masih satu jam lebih, kami turun ke bawah buat solat dan makan.

Kami makan di sebuah tempat makan (namanya dirahasiakan). Nah, disini ceritanya yang belum ditambah sama PPN itu.
Gue kan ngantri mau beli sundae terus ada anak-anak di samping gue. Megang uang lima ribu. Dia megang uang itu sambil ngomong "mbak, mesen monas.nya satu" Monas itu nama es krim cone yang harganya sekitar 4.500 lebih dikit gitu. Terus ada temen anak itu, nyusun uang dua ribuan sama ribuan. Berhubung gue lagi nungguin mbak-mbak itu nyiapin sundae, jadi gue ngeliatin anak itu deh. *gue gak kepo kok, cuma gue punya mata jadi otomatis bisa ngeliat deh* Gue itung anak itu megang uang empat ribu terus ditambahinnya sama uang receh lima ratusan *mau gimana lagi anak itu frontal banget nyusun uangnya* Jadi, kalo gue gak salah, jumlah duit di tangan anak itu 4.500.

Nah di sini gue cemas. Gimana kalo anak itu mau mesen monas juga. Harga yang tertera itu emang 4.545 (gak tau bener apa salah, pokoknya harga monas empat ribu lima ratus lebih dikit). Tapi itu kan harganya belum ditambah sama PPN. Kalo ditambah sama PPN, harganya jadi 5.000. Aduh gimana nih, kasihan anak itu nanti kalo dia gak jadi beli monas cuma gara-gara kurang PPN. Gak lucu bangeet -__- Hati gue kasihan, jadi otak gue mikir apa gue tambahin aja duit tuh anak pas anak itu nanti bayar ya *eaaa, sok baiik, sok peduli* haha, gue emang orangnya peduli lingkungan kok :p Atau gue bilang sama tuh anak kalo harga yang tertera disitu belum ditambah sama PPN, biar dia bisa nambahin uangnya, atau biar dia gak jadi beli biar gak malu gitu. Tapi, kasihan juga tuh anak gak jadi beli nanti -_- Oke, kayaknya gue mau nambahin uang tuh anak aja deh. #eaaa haha

Akhirnya sundae gue udah siap. Gue ambil, bayar, terus nungguin kembaliannya bentar. Nah, gue mau ngeliatin plus nungguin dua anak yang mau beli monas tadi. Satu anak tadi kan uangnya 5000, jadi dia bisa beli. Nah, gimana kabarnya anak yang uangnya 4.500 tadi? Gue mau bantuin ah :p hehe
Eh, tau gak ternyata yang terjadi apa?
Dua anak itu tiba-tiba berbalik arah, keluar dari antrian, dan keluar dari tempat makan itu. Mereka kayaknya gak jadi beli deh.
Lha, gue jadi bengong aja tuh ngeliatnya. Padahal gue udah ada niat baik mau nolongin. Tapi ya udah deh. Yang mau ditolongin aja udah gak ada lagi. Haha
Gara-gara PPN kan ini.

Hmm, gue bisa ambil pesan dari pengalaman ini. Seharusnya harga yang tertera itu baiknya udah ditambahin PPN, jadi kan kalo ada yang mau beli dan uangnya pas-pasan, gak malu kalo ternyata uangnya kurang. Atau juga buat tulisan besar-besar BELUM DITAMBAH PPN.

Info Writer

Kamis, 01 September 2011 19:25 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
10 Steps to Becoming a Better Writer  
Write.
Write more.
Write even more.
Write even more than that.
Write when you don’t want to.
Write when you do.
Write when you have something to say.
Write when you don’t.
Write every day.
Keep writing.
— Brian Clark
Five Rules for Writing
Rule #1. You must write.
Rule #2. You must finish what you write.
Rule #3. You must not go back and re-write that which you have written, except under editorial edict.
Rule #4. You must place what you have written out in the marketplace.
Rule #5. You must keep it in the marketplace until it sells.
 
Robert Heinlein

Diberdayakan oleh Blogger.