Cerita Seekor Kambing dan Dua Remaja yg Cantik Hatinya

Senin, 15 Oktober 2012 17:38 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
Ada dua kakak-adik perempuan, satu namanya Puteri (usia 13 tahun, SMP), satu lagi namanya Ais (usia 16 tahun, SMA). Mereka tidak beda dengan jutaan remaja lainnya, meski tdk berlebihan, juga ikutan gelombang remaja yg menyukai budaya populer saat ini, seperti lagu2, boyband, film2, dsbgnya. Kabar baiknya, dua anak ini memiliki pemahaman yg
baik, berbeda, dan itu akan menjadi bagian penting dalam cerita ini.

Suatu hari, guru agama di sekolah Puteri menyuruh murid2nya utk membuat karangan tentang berkurban. Ini jadi muasal cerita, jika murid-murid lain hanya sibuk membaca sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, lantas menulis karangan, Puteri, entah apa pasal, memasukkan cerita hebat itu sungguh2 dalam hatinya. Tercengang. Dia bahkan bertanya pd orang tuanya, di meja makan, apakah keluarga mereka pernah berkurban. Setelah saling tatap sejenak, orang tua mereka menggeleng, tidak pernah. Ayah mereka buruh pabrik, Ibu mereka karyawan honorer, ibarat gentong air, jumlah rezeki yg masuk ke dalam gentong, dengan jumlah yg keluar, kurang lebih sama, jd mana kepikiran untuk berkorban.

Puteri memikirkan fakta itu semalaman, dia menatap kertas karangannya, bahwa keluarga mereka tidak pernah berkorban, padahal dulu, Nabi Ibrahim taat dan patuh mengorbankan anaknya. Bagaimana mungkin? Tidakkah pernah orang tua mereka terpikirkan untuk berkorban sekali saja di keluarga mereka? Puteri mengajak bicara kakaknya Ais. Dan seperti yg saya bilang sebelumnya, dua anak ini spesial, mereka memiliki pemahaman yg baik, bahkan lebih matang dibanding orang2 dewasa. Maka, mereka bersepakat, mereka akan melakukan sesuatu.

Uang jajan Puteri sehari 8.000 perak, dikurangi untuk naik angkot, bersisa 4.000 utk jajan dan keperluan lain. Uang jajan Ais, 10.000 perak, dikurangi untuk naik angkot, bersisa 6.000, juga utk jajan dan keperluan lain. Mereka bersepakat selama enam bulan ke depan hingga hari raya kurban, akan menyisihkan uang jajan mereka. Puteri memberikan 2.000, Ais memberikan 3.000 per hari.

Enam bulan berlalu, mereka berhasil mengumpulkan uang 1,1 juta rupiah. Menakjubkan. Sebenarnya dari uang jajan, mereka hanya berhasil menabung 600.000, mereka juga harus mengorbankan banyak kesenangan lain. Membeli buku bacaan misalnya, seingin apapun mereka memiliki novel2 baru, jatah bulanan utk membeli buku mereka sisihkan, mending pinjam, atau baca gratisan di page/blog, sama saja. Mereka juga memotong besar2an jatah pulsa dari orang tua, itu juga menambah tabungan. Juga uang hadiah ulang tahun dari tante/om/pakde/bude. Alhasil, enam bulan berlalu, dua minggu sebelum hari raya kurban, mereka punya uang 1,1 juta.

Aduh, ternyata, saat mereka mulai nanya2, harga kambing di tempat penjualan2 kambing itu minimal 1,3 juta. Puteri sedih sekali, uang mereka kurang 200rb. Menunduk di depan barisan kambing yg mengembik, dan Mamang penjualnya sibuk melayani orang lain. Tapi kakaknya, Ais, yg tidak kalah semangat, berbisik dia punya ide bagus, menarik tangan adiknya utk pulang. Mereka survei, cari di internet. Tidak semua harga kambing itu 1,3 juta. Di lembaga amil zakat terpercaya, dengan aliansi bersama peternakan besar, harga kambing lebih murah, persis hanya 1.099.000. Dan itu lebih praktis, tdk perlu dipotong di rumah. Dan tentu saja boleh2 saja nyari harga kambing yg lebih murah sepanjang memenuhi syarat kurban. Senang sekali Puteri dan Ais akhirnya membawa uang tabungan mereka ke counter tebar hewan kurban tsb. Uang lembaran ribuan itu menumpuk, lusuh, kusam, tapi tetap saja uang, bahkan aromanya begitu wangi jika kita bisa mencium ketulusan dua kakak-adik tsb.

Mereka berdua tdk pernah bercerita ke orang tua soal kurban itu. Mereka sepakat melupakannya, hanya tertawa setelah pulang, saling berpelukan bahagia. Dua bulan kemudian, saat laporan kurban itu dikirim lembaga amil zakat tersebut ke rumah, Ibunya yang menerima, membukanya--kedua anak mereka lagi main ke rumah tetangga, numpang menonton dvd film, Ibunya berlinang air mata, foto2, tempat berkurban, dan plang nama di leher kambing terpampang jelas, nama Ibunya.

Itu benar, dua kakak-adik itu sengaja menulis nama ibunya. Itu benar, dua kakak-adik itu ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Tapi di atas segalanya, dua kakak-adik itu secara kongkret menunjukkan betapa cintanya mereka terhadap agama ini. Mereka bukan memberikan sisa2 utk berkorban, mereka menyisihkannya dengan niat, selama enam bulan.

Itulah kurban pertama dr keluarga mereka. Sesuatu yg terlihat mustahil, bisa diatasi oleh dua remaja yg masih belia sekali. Besok lusa, jika ada tugas mengarang lagi dari gurunya, Puteri tdk akan pernah kesulitan, karena sejak tahun itu, Ibu dan Ayah mereka meletakkan kaleng di dapur, diberi label besar2: 'Kaleng Kurban' keluarga mereka.

*Kurang 12 hari lagi hari raya kurban, semoga ada yg tergerak setelah membaca cerita ini. Jika kita menghabiskan uang 100rb lebih setiap bulan utk pulsa internetan, dll, maka tidak masuk akal kita tdk punya uang utk berkorban. Belum lagi ratusan ribu buat makan di luar, nonton, jutaan rupiah buat beli gagdet, pakaian, dll. Begitu banyak rezeki, nikmat dari Tuhan, jangan sampai seumur hidup kita tdk pernah berkurban. Beli pulsa itu setelah menabung utk kurban, bukan sebaliknya berkurban datang dari sisa2 beli pulsa.
 
-- Repost dari facebook darwis tere liye Semoga bermanfaat dan memberikan pencerahan bagi diri saya dan semua yang membacanya.

Tips Memilih jurusan dalam SNMPTN

Rabu, 29 Agustus 2012 05:12 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 2 komentar
 PASSING GRADE



Ada pertanyaan yang menurut Saya adalah sesuatu yang salah kaprah diantara anak SMA yang mau masuk kuliah. Pertanyaan yang berkaitan dengan pertimbangan memilih suatu jurusan. Berikut contoh pretanyaannya
"klo jurusan ini Passing Gradenya berapa ya?"
atao
"Jurusan ini pasing Grade nya tinggi atau rendah?"
malah yang lebih parah
"Jurusan ini ama jurusan ini tinggian mana passing gradenya?"
-- "Emang ada apa dengan pertanyaan-pertanyaan tadi? Ada yang salah ya?"
Ok... kalau siapa pun anda yang merasa tidak ada yang salah dengan pertanyaan itu. Maka sudah resmi anda dinyatakan sebagai korban marketing Bimbel.
-- "Apa itu korban marketing Bimbel?"

Sebelum saya menjelaskan nya. Saya ingin mengajukan pertanyaan yang harap anda jawab. "Apakah Passing Grade itu?"
Sebelum kalian membuka google dan mengetikkan kata "passing grade" di kolom searchnya
Saya akan menjawab terlebih dahulu menurut versi saya.
Passing Grade memiliki makna yang ambigu menurut saya.

1. passing grade = batasan nilai minimum untuk masuk jurusan berdasar pada nilai ujian SNMPTN tahun yg lalu.

2. passing grade = batasan nilai minimum untuk masuk jurusan berdasar pada data statistik nilai try out bimbel
Jika anda percaya pada makna yang no 1. Maka saya ingin memberikan info bahwa nilai ujian SNMPTN tidak pernah dikeluarkan oleh panitia SNMPTN... Percayalah... Saya akan memberi anda waktu untuk melakukan search di google, untuk mencari passing grade yang dikeluaran secara resmi oleh situs SNMPTNresmi atau situs perguruan tinggi resmi.
--"Tahunya resmi bagaimana?"

lihat saja domainnya. Kalau belakangnya **.ac.id itu resmi sedangkan yang lain itu bikinan orang, atau organisasi tertentu yang tujuannya bisa bermacam dan belum valid.
Ok sudah dicari? Saya yakin tidak ada yang secara resmi dikeluarkan oleh panitiaSNMPTN

Kenapa saya begitu yakin? Karena kalau nilai hasil SNMPTN dikeluarkan secara resmi, seperti nilai ulngan SMA, maka akan banyak orang yang protes, karena pada saat mencocokkan sendiri merasa nilainya tidak seharusnya segitu. (biasanya sih karena lebih kecil dibandingkan perkiraan).
So coba cek dari mana anda mendapat info passing grade tersebut. Dari bimbel kaaann?... Coba tanya ke bimbelnya dari mana dapat nilai passing grade. Pasti merujuk ke definisi passing grade yang no 2.

Nah jika anda termasuk percaya pada definisi passing grade yang no 2 coba pertimbangkan masak-masak sebelum percaya.
apakah peserta SNMPTN bisa dibandingkan dengan Try out deari segi jumlah
apakah suasana dan keseriusan pelaksanaan Try Out setara dengan SNMPTN
apakah anda tahu betul metode statistik yang digunakan untuk menghasilkan pasiing grade dari Try Out
Jika sampai ini anda sudah mulai percaya bahwa tidak seharusnya mempercayai passing grade. Saya akan mengutip Syahrini ” Alhamdulillah ya…”
Jika anda masih membandel dan bimbang karena selama ini sudah terlajur terlalu lama memegang passing grade sebagai acuan. Dan timbul pertanyaan kenapa sampai muncul passing grade?

Begini ceritanya
Semua nya berawal dari Try Out
Bimbel melaksanakan Try Out sebagai ajang latihan bagi siswa SMA, biasanya umum juga boleh ikut, untuk mengukur kesiapan siswa SMA menghadapiSNMPTN.
Try Out merupakan cara yang efektif untuk melakukan simulasi dan mengukur apakah siswa sudah siap menghadapi SNMPTN dan mengetahui bagian mana yang masih perlu untuk ditingkatkan dalam belajarnya

Tapi hubungan secara langsung Try Out dengan kelulusan SNMPTN sebenernya tidak ada.
Gini, kalau ada siswa yang ikut Try Out 100 kali dan hasilnya selalu baik, tidak secara langsung menjamin kelulusan siswa tersebut. Benar bukan? Jadi lebih percaya diri menghadapi SNMPTN. iya.. Jadi tahu masih kurang belajarnya dibagian mana iya…

Untuk memaksimalkan manfaat Try Out, supaya bisa digunakan mengukur kira2 apakah kemampuan siswa sudah mencukupi memasuki jurusan yang diinginkan. Dibuatlah passing grade. Yaitu perkiraan nilai Try Out minimal yang dibutuhkan untuk seolah-olah bisa lulus masuk ke jurusan yang diinginkan.
Cara memperkirakan menentukan nilai minimal try out untuk bisa lulus ke suatu jurusan adalah rahasia dari Bimbel.

Namun menurut prediksi saya, Bimbel mengolah data nilai hasil try out tahun sebelumnya. Yaitu data nilai try out dari siswa bimbelnya yang lulus ke suatu jurusan univ tertentu, misal STEI ITB. Nilai2 try out mereka dilihat sebarannya, dan standar rata2 atau pencilan yang akan dipakai. Dari situ keluarlah data yang kemudian diasumsikan sebagai nilai minimal untuk memasuki suatu jurusan pada tahun lalu. Disebut passing grade
Kalau nanti kalian sudah belajar mengenai statistik di kuliah pasti mengerti. :)

Jadi nilai passing grade ini sangtlah subjektif. Tapi sangat berguna untuk mengukur apakah kira2 kemampuan siswa sudah mencukupi.
Sampai di sini saya masih menganggap passing grade adalah sesuatu yang positif.
Seiring berjalannya waktu, passing grade dijadikan acuan untuk menentukan memilih jurusan. Ini bagian yang saya tidak setuju. Apalagi ada beberapa bimbel yang mengutamakan siswanya lulus SNMPTN tanpa menghiraukan siswa tersebut cocok di jurusan itu atau tidak. Meluluskan siswa di SNMPTN menjadi suatu hal yang sangat penting bagi bimbel, tapi bukan berarti tidak memperdulikan bagaimana minat siswa tersebut
contoh:
– Siswa: “Saya bingung nih mau masuk jurusan A atau jurusan B”
– Oknum: “lihat saja passing gradenya, pilih saja yang kecil”
pembicaraan di atas analoginya seperti ini
– Siswa: “Saya bingung nih mau pergi ke Surabaya atau ke Bandung”
– Oknum: “Pilih saja yang tiketnya murah”
lho sebenarnya ini tujuannya perginya ngapain dulu nih?
Tapi ga semua Bimbel begini koq.

Menurut saya, seharusnya siswa yang masih bingung memilih jurusan, dibantu untuk cari tahu minatnya paling sesuai dengan jurusan apa. Bukan disodori cara paling mudah untuk melanjutkan kuliah tanpa menghiraukan konsekuensi salah jurusan.
Oh salah jurusan ini hal yang sangat menyeramkan. Bayangkan anda lolos SNMPTN namun setelah berada di jurusan tersebut, ternyata itu bukan minat anda. Bisa jadi anda tidak akan pernah menyelesaikan kuliah tersebut alias DO. Banyak kasus DO ITB karena alasan semacam ini.
–”Saya belum tahu minat saya, bagaimana dong?”
Tenang, jangan panik. begini tips dari saya untuk mengetahui minat anda di jurusan apa.
Cari informasi mengenai semua jurusan sedetilnya. Mulai dari mempelajari apa, mata kuliahnya apa saja, praktikumnya seperti apa, lulusannya bekerja di mana, kerjanya seperti apa dan ngapain aja.
cari informasi ini bisa dilakukan dengan browsing di situs resmi universitas/jurusan, tapi yang paling efektif bertanya langsung dengan alumni yang pernah kuliah di jurusan tersebut.
kalau sudah mendapatkan semua informasi, pasti ada jurusan yang menurut anda keren, gua banget.
kalau belum berarti informasinya belum banyak :) mari bersemangat untuk mencari informasi lagi dan lagi.

Nah jika sudah tahu jurusannya apa. Barulah lihat seberapa besar tingkat kompetensi atau peluang untuk masuk ke jurusan tersebut. Dan tingkat kompetensi yang paling valid adalah dilihat dari tingkat kesulitan relatif yang dikeluarkan oleh universitas.
Passing grade, di sini boleh dijadikan referensi namun bukan yang utama.
Jadi menurut saya passing grade sebaiknya dilihat setelah anda tahu jurusan apa yang akan anda pilih. Dan digunakan untuk mengukur kemampuan anda apakah sudah cukup atau tidak.


Sumber artikel dari this blog :)

Happy Independence Day Indonesia!

Jumat, 17 Agustus 2012 06:07 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar

Dirgahayu Indonesia ke 67! :D
Getting older getting better.
Semoga jadi negara maju yang jujur, berakhlak dan berkarakter!

"Do not ask what your country can do for you, But ask what you can do for your country!"

I am Indonesia and proud to be! I love Indonesia! :

Hey, it's August 16th !

Kamis, 16 Agustus 2012 19:55 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
I don't know what sentence should I write for the opening. So, just let me tell you about today.

Today is August 16th 2012.
It means that I'm getting older, Oh My God! ._.

Oh, really?! I am 17 years old now, guys!!!
Actually, there's no need to worry but I don't know, will I ready to be 17 years old?


Am I grateful? Yes, of course.
It means that God still give me time to live in this world :) To make me become a better person. To make me be useful for others. Amiin.

In this year, I celebrated my birthday on Ramadhan month, exactly on the Ramadhan 26th (or 27th). I hope I can become closer to Allah Swt. I was fasting, so I couldn't eat anything until break fasting. I was so happy for them who wish me a Happy Birthday :D Thank you so much! I wish you all the best, too ;) *And thank you to my sister who make this post for me :D

I spent my time at home, but when break fasting, me and my family go to restaurant. In my family, if one of the member was having birthday, we will come to a restaurant :) So, it's kinda like tradition, I think.

Okay, that's all about this posting. I am really happy to be 17 years old girl. I hope I can do my best to get the best! :D

Be Patient!

Rabu, 15 Agustus 2012 21:51 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar

“Orang sabar disayang Allah”

“Yang sabar ya, ini cobaan dari Allah”

Di dalam kehidupan, mungkin kita pernah mendengar kata-kata di atas. Saat kita ditimpa musibah, saat kita merasa disakiti oleh orang lain, saat kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Di saat itulah kita harus bersabar.

Berpegang pada keyakinan bahwa segala kejadian itu ada hikmah yang bisa diambil, tentu kita harus bisa membuka mata, hati dan pikiran kita. Kita harus bisa melihat hikmah dari semua sisi, baik itu sisi negatif maupun sisi positif. Kemudian kita harus bersabar, tidak menyerah, dan terus berusaha. Whatever happening to you, life still keep going.
 
Namun, terkadang kita merasa sudah terlalu sering bersabar. Kita lelah untuk bersabar. Kita lelah menunggu tanpa tahu apa yang kita tunggu. Kita berpikir bahwa tidak ada yang didapatkan dari bersabar. Hingga kita berpikir bahwa Allah tidak memberikan kita apapun, padahal kita telah banyak bersabar.

Bila kita pernah berpikiran seperti itu, satu hal yang tetap harus kita pegang teguh yaitu percaya. Kita harus tetap percaya pada Allah Swt. Kita harus percaya pada keyakinan awal kita bahwa semua kejadian itu ada hikmah yang bisa diambil. Allah Swt. berfirman dalam Surat Hud (11) ayat 115 berikut ini.

115. Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan. 

Tetap bersabarlah, teman! Tetap percaya! Karena sebenarnya perjuanganmu tidak sia-sia, kesabaranmu tidak sia-sia :) Dan tentunya kesabaranmu harus disertai perjuangan tanpa kenal lelah!


Senin, 30 Juli 2012 14:26 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
I love this website :D Remind all of us to always be a good Muslim, to always keep our faith and believe to Allah Swt. and the miracles.

Some picture from http://www.islamicthinking.info








 


My Mind Relax Myself

Minggu, 15 Juli 2012 15:17 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 1 komentar
I love how my mind can make me feel relax.

I don't know, when I have a problem, I want to cry and I ask "Why does this thing happened to me?" I feel like everything seems unfair. I envy with others who get better luck than me. I don't even know who should I talk my problem to. I pity myself to have this problems. I'm angry to myself that I can not be strong. I'm weak. I cry.

Then, those mind come to me. It gives me positive energy. It ask me to always have a positive thinking. It teaches me that this problem is the way that must be taken to be mature. It commands me not only to see up side, but also down side where you can feel grateful. It makes me understand that everyone in this world have their own problem. It reminds me about 'God give you problem because God know that you can solve the problem'. Those mind stop my cry, those mind make me confident. Those mind make to be happy :)


And thank you to my mind that can make me relax.

Perpustakaan Berbasis TIK untuk Meningkatkan Minat Baca

Jumat, 01 Juni 2012 15:25 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar

Kemajuan teknologi akan selalu berkaitan erat dengan bertambahnya kebutuhan manusia. Di zaman globalisasi ini, kemampuan berpikir seseorang terus didorong untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan. Banyak hal dapat dilakukan dalam kehidupan ini menjadi lebih mudah tidak lain karena perkembangan teknologi.

Seperti halnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Comunication Technology (ICT) berdampak positif dalam kehidupan. Salah satu contoh yang dapat dilihat adalah kemudahan komunikasi orang per orang walaupun dipisahkan jarak yang sangat jauh. Masih banyak aplikasi TIK yang dapat ditemukan dalam kehidupan, termasuk pemanfataannya di lingkungan sekolah.

Sebagai sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional), SMA Plus Negeri 17 Palembang memiliki beragam fasilitas yang menunjang proses belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain ruang komputer yang lengkap, penggunaan OHP (Over Head Projektor) di setiap ruang kelas, pemasangan wifi di beberapa titik di lokasi sekolah, sejumlah unit komputer dan TV tersedia sebagai online library, dan sebagainya. Fasilitas atau sarana tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan penguasaan siswa maupun guru dalam implementasi TIK. Penggunaan beberapa fasilitas tersebut merupakan cara agar warga sekolah, baik siswa maupun guru, tidak tertinggal dalam teknologi, terutama TIK.

TIK dan Minat Baca
Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang rendah minat bacanya. Selain data dari Perserikatan Bangsa-bangsa, rasio jumlah penduduk dan buku bacaan sangat tajam. Jumlah penduduk Indonesia sekitar 240 juta, namun produksi buku bacaan di Indonesia masih sangat kecil, kira-kira satu buku setara dengan 80.000 orang[1]. Selain itu sedikitnya pengunjung perpustakaan-perpustakaan yang disediakan pemerintah daerah maupun perpustakaan sekolah juga menunjukkan kurangnya minat baca masyarakat. Penerapan TIK dalam dekade terakhir di berbagai perpustakaan diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat.

Perkembangan TIK telah membawa perubahan dalam berbagai sektor, termasuk dunia perpustakaan. Beberapa istilah bermunculan mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory,e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai “berdasar teknologi elektronika digital”.[2] Awalan ‘e’ pada beberapa kata di atas, menunjukkan bahwa buku, perpustakaan dan lainnya dapat diperoleh secara elektronik atau melalui media internet.

Lalu, bisakah fasilitas TIK meningkatkan minat baca? Salah satu hal yang dapat disorot mengenai pemanfaatan TIK di SMA Plus Negeri 17 Palembang yaitu keberadaan komputer, TV, wifi serta fasilitas lain yang terdapat di perpustakaan. Faktanya, dengan adanya fasilitas tambahan tersebut di perpustakaan sekolah, tidak sedikit siswa yang berkunjung ke perpustakaan untuk membaca, menggunakan komputer yang dilengkapi dengan internet ataupun menonton TV. Hal ini membuat atmosfer perpustakaan terasa hidup melalui intensitas kunjungan siswa.

Sejumlah unit komputer di perpustakaan SMA Plus Negeri 17 Palembang

Sekarang ini perpustakaan ideal tidak hanya dilihat dari banyaknya koleksi buku, namun telah berkembang menjadi perpustakaan yang ditinjau berdasarkan teknologi yang disediakan. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya perpustakaan yang berbasis teknologi atau dapat disebut perpustakaan digital. Dengan pemanfaatan TIK, dapat diberikan layanan yang cepat dengan jangkauan layanan yang lebih luas serta mutu yang lebih baik. Dengan begini, dapat ditarik kesimpulan bahwa TIK mempunyai peran dalam meningkatkan minat membaca masyarakat khususnya para siswa.

Sayangnya, kunjungan siswa ke perpustakaan digital lebih dikarenakan penggunaan internet sebagai media sosial dibandingkan dengan membaca buku-buku yang disediakan oleh perpustakaan. Dengan memanfaatkan kedekatan siswa terhadap media internet inilah dapat digunakan untuk meningkatkan minat baca siswa. Dengan munculnya e-book,siswa-siswa yang tidak mau membaca buku langsung dapat membaca lewat buku elektronik yang dapat diakses melalui internet. Siswa juga dapat membaca berbagai artikel, berita terbaru, serta tulisan-tulisan lainnya yang dapat diakses dengan mudah melalui internet. Secara tidak langsung, dengan membaca media online tersebut pengetahuan umum siswa akan bertambah.

Oleh karena itu, perpustakaan sebaiknya dikelola dengan baik dan jangan sampai pengelolaannya terkesan “asal jalan”. Selain itu, mengacu pada perpustakaan yang ideal, perlengkapan fasilitas seperti sarana dan prasarana pendukung layanan perpustakaan hendaklah didukung oleh TIK yang akan sangat membantu perpustakaan memperbaiki kualitas dan jenis layanan. Dengan kelengkapan sarana berbasis teknologi, diharapkan masyarakat khususnya siswa-siswa menjadi lebih tertarik untuk mengunjungi perpustakaan, sehingga meningkatkan minat baca siswa secara signifikan.

Referensi :
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi

Biodata Peserta

15:23 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
Nama
Sania Rifa Zaharadina
Nomor Pendaftaran
301
Pekerjaan
Pelajar
Sekolah
SMA Plus Negeri 17 Palembang
Tempat Tanggal Lahir
Palembang, 16 Agustus 1995
Alamat
Jalan Bakung No. 7A Komp. Pusri Sei. Selayur Palembang
Email
Sania_SRZ@yahoo.com
Umur
16 tahun
Jenis Kelamin
Perempuan

Mengertikah Kita?

Senin, 19 Maret 2012 21:23 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 1 komentar
Mereka memberikan ilmu kepada kita agar kita menjadi seorang yang berilmu. Bukankah kita memang disuruh untuk mencari ilmu? Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat. Carilah ilmu setinggi-tingginya. Mereka menjelaskan apa yang mereka ketahui agar kita mengetahui. Mereka dengan sabar menjelaskan, terkadang memaksa –secara halus- agar kita memerhatikan, agar kita mendapatkan hak kita. Mereka maklum melihat kelabilan kita di masa remaja. Mereka rela menunggu hingga kita siap untuk belajar. Mereka tetap menjawab keingintahuan kita, pertanyaan kita –yang terkadang konyol- walaupun kita justru lebih sering tidak memerhatikan mereka. Kita justru sering memerintah mereka, mengatur mereka – terkadang,  karena terlalu baik, mereka menuruti kemauan kita. Wajar bila mereka marah apabila kita mengeluh, lelah, mengabaikan, mengobrol di saat mereka sedang menerangkan. Coba saja dibandingkan dengan berapa banyak ilmu yang telah diberikan mereka kepada kita.


Tidak bisakah kita –dalam konteks ini saya mengajak diri saya sendiri dan teman-teman- yang pernah merasa berlaku tidak pantas kepada mereka untuk menghormati mereka. Bagaimanapun juga mereka tetap seorang manusia yang tidak sempurna, namun mereka berusaha. Mereka berusaha melakukan kewajiban mereka dan memberikan hak yang memang harus kita dapatkan. 

Seperti julukan mulia nan suci yang disandangkan kepada mereka ‘pahlawan tanpa tanda jasa’. Niat mereka sungguh sederhana. Mulia. Ikhlas. Ingin melihat kita berhasil di masa depan. Ingin melihat kita menjadi sang pemimpin yang kelak membuat negara ini lebih maju. Namun, bisakah kita mengerti kesederhanaan itu?

 
Mereka mengantarkanmu menuju masa depan yang cerah! :)

PUSH #film

Sabtu, 25 Februari 2012 20:14 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
This film is about action, also maybe science fiction (sorry, I'm not really good at determine the genre of film). So, let me come to the story. This movie show us about the special people who have the special power each of them. There are pusher (who can hypnotize people), mover (can move thing without touching it), watcher (can see the future), and the other special power. There are character/group in that film and they want to find the case who contain important drug. There is only one girl who know where the case is. So, each of the character have to fight to get that case.

This film make me feel strained with the action. When you watch it, you can feel that you like being there. Although I don't really understand about the story line, but it still interesting for you to watch this film, especially for you who like sci-fi or action film. Happy watching! :D

More explanation about this film here

Jadilah yang nomor satu!

Senin, 20 Februari 2012 20:22 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
Jadilah yang nomor satu! 

Itulah kalimat yang dikatakan oleh Ayah Edy di suatu acara di salah satu channel TV Indonesia. Saat aku menonton, acara tersebut sedang membahas cita-cita anak Indonesia yang kebanyakan hanya berputar-putar di situ saja. Dokter, polisi, insiyur. Mungkin semua profesi itu lebih kelihatan 'bergengsi' bagi anak-anak. Namun, sebenarnya kembali lagi ke pertanyaan, kenapa ingin menjadi dokter? Kebanyakan menjawab karena ingin sukses. Namun ternyata untuk menjadi sukses itu lebih baik menjadi yang 'spesifik'. Contohnya ada seorang anak yang ditanya:

"Apa cita-citamu?"
"Penari" jawab anak tersebut.
"Kamu senengnya nari apa? Mau jadi penari apa?"
"Hmm, nari hip hop" jawab anak itu lagi.
"Kalo begitu mungkin kamu bisa mengasah kemampuan menari kamu di bidang hip hop balinese, karena penari di bisang itu masih jarang"
"Tapi ingat, kamu harus bisa menjadi nomor satu dalam bidang tersebut!"

Kalimat itu lagi. Menjadi nomor satu. Apakah sepenting itu untuk menjadi nomor satu? Mengapa kita harus menjadi nomor satu? Kemudian, kalimat itu dilanjutkan dengan sebuah ilustrasi:

"Kalian tau siapa presiden Amerika?"
(semua anak-anak berebutan menjawab) "Tau! Tau! Barack Obama kan!" semuanya berteriak menjawab.
"Bagus! Nah, sekarang pertanya kedua.... kalian tau siapa wakil presiden Amerika?"
(semua anak-anak diam)
 "Ehmm, itu sih anu kan?" pembawa acaranya pun bingung dengan jawabannya. Entah lupa, entah memang tidak tahu.

Wakil presiden itu masih punya jabatan. Jabatan yang mungkin banyak orang ingin mendudukinya. Jadi, seberapa besar jabatan yang kita punya, tapi yang selalu diingat, yang selalu dikenal adalah si nomor satu.

(Just another inspiration for me that motivate me to always be number one, but if I can not at least I must give my best, do my best -- Hanya sebuah inspirasi untuk saya yang memotivasi saya untuk menjadi nomor satu, tetapi apabila saya tidak bisa setidaknya saya harus memberikan yang terbaik, melakukan yang terbaik)

-- posting ini diinspirasi oleh suatu acara di salah satu channel TV di Indonesia yang pernah saya tonton.

Life like in The Sims

Kamis, 05 Januari 2012 08:45 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar

How about if real life is same as life in The Sims?
Maybe you can use cheat to make you have much money.
Maybe you can easily communicate with person you want.
And still many more ‘maybe….’

During holiday, I spent my time with playing The Sims game. I realize that it is a wasting time and didn’t produce anything, but at least I don’t (maybe not yet) feel bored when I played The Sims. Maybe, some of you already knew how life in The Sims game. You know The Sims, right? The Sims is a game about make a human character where you can control and play your character based on your wants. Life in the Sims is easy, of course, because it is just a game.

When you buy something you can use your money without count on other things or make such a priority scale. When you fall in love with someone you just communicate more and then you can fall in love each other. When you want to have such a skill you just increase it by doing something easily. When you want to have many achievements you just need to study hard. In The Sims game, when you want something, all you do is just focus without thinking about other problem.

In real life, the problem that we have is not as simple as in The Sims game. It is a complicated problem. So, what do I think about comparing real life with life in the Sims game. Of course it’s not comparable, right? I know it, but sometimes I just want to live easily. I just want to get what I want. Sound selfish, huh?

Then, I should stop about comparing real life with life in The Sims game. Yes, because real life is not comparable with life in The Sims game. I should remember that I have faith, I have God in this world, in this real life, and that’s what I live for. I don’t know why, but all I should do is to be grateful for this life.
Be grateful for your life!


 

The Coughing Girl

Rabu, 04 Januari 2012 22:59 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 1 komentar

Hari ini, Rabu-4 Januari 2012, sudah merupakan hari kelima bagiku ditemani oleh sakit batuk. Di akhir tahun 2011, diriku dengan kepolosannya #huwek menerima tanpa ada perlawanan untuk didatangi oleh penyakit tersebut. Awal tahun udah kena batuk aja nih. Aku tahu bahwa penyakit batuk ini bukanlah penyakit yang mematikan *tapi kalo emang takdirnya mau mati ya lewat apa aja bisa sih* Maksud aku coba bandingin tingkat keparahan penyakit batuk dan kanker. Jelas beda levelnya.

Jadi, apa sih yang penting dari penyakit batuk buat diceritain?
Hmm, gak ada kok, cuma mau share pengalaman aku waktu penyakit yang satu ini menyerang. Dan it’s up to you wants to read it or not. Kejadiannya itu waktu aku, sama Nabil dan Kiky pergi ke PIM pas liburan semester ganjil. Kami janji ketemuan di halte trans musi depan PTC jam 10. Gara-gara angkot pusrinya ngetem dulu, jadi kami telat deh. *bilang aja ngaret :p Pas kami nyampe, Kiky udah ada di halte transmusi. Setelah itu gak lama transmusinya dateng #alhamdulillah. Kami pun langsung naik ke transmusi yang beruntungnya semua penumpang masih cukup untuk duduk alias sepi.

Perjalanan pun dilalui dengan menaiki transmusi yang berjalan (?) Sampe di simpang polda, mulailah batuk-batuk itu menyerang. Pokoknya sakitnya itu gatal di tenggorokan, jadi bawaannya pengen di.batuk.in aja biar gak gatal lagi. Intinya kalo di.batuk.in jadi lebih enak. Namun sayangnya, itu gak membawa kebaikan bagi semua. Kiky sama nabil langsung komentar ‘nah, Sani ngapo?’ ‘San, butuh minum deh caknyo’ Aku yang gak bisa jawab tetep aja lanjut batuk-batuk sambil ngangguk2. Beruntung penumpang transmusi gak terlalu rame. Bisa-bisa aku nanti diocehin sama mereka, terus disuruh turun dari trasnmusi, terus mereka lapor polisi, terus aku masuk penjara gara-gara nyebarin virus atau nanti ada dokter yang nyelametin aku, atau bisa juga aku ditemenin sama pangeran buat pergi ke dokter *over thinking, maaf sinyal buat imajinasinya lagi ada di level tinggi. :p

Susah banget buat biar aku gak batuk lagi. Batuk emang bukan buat dikendaliin sih apalagi kalo keadaan tenggorokan gatal (?). Aku berjuang mati-matian biar gak batuk lagi, biar batuknya stop, berhenti. Tetep aja gak bisa. Keliatan lebay ya? Tapi emang bener, susah berentiin batuk itu, sampe-sampe aku tadi ngeluarin air mata. Dan Alhamdulillah.nya, batuknya bisa berenti sebelum nyampe di PIM.

Di PIM, aku, Nabil, Kiky: foto box, nonton Sherlock Holmes, makan, keliling2 bentar, terus pulang. Selama di PIM tadi, Alhamdulillah aku gak batuk. Batuk sih, tapi gak seprah di transmusi tadi. Gak lucu juga sih kalo lagi nonton bioskop, semuanya pada diem dan aku batuk-batuk sendirian. 

Nah, waktu pulang kan naik transmusi lagi. Sialnya batuknya kambuh lagi #istighfar, ini kayaknya kena kutukan transmusi deh atau emang ada penyakit baru namanya batuk transmusi. #krik Emang sih gak separah waktu pergi tadi, tapi di sini yang parah itu penumpangya. Padat merayap, baik yang duduk maupun berdiri. Jadi, aku usahain batuknya kecil-kecil aja *emang bisa? Sayangnya gak bisa -_- Kalo batuk mulut ditutup, justru jadi mau batuk yang lebih besar. Akhirnya aku pasrah buat diliatin orang-orang seisi transmusi itu batuk-batuk. Untungnya kiky masih ada air mineral yang dibeli di PIM tadi. *Air mineral aku udah habis di PIM tadi* Kiky nawarin aku air mineral. Rasanya kayak dapet emas atau mungkin lebih dari emas, di saat kamu gak punya apa-apa. 

Dengan tidak membuang-buang waktu lagi, air mineral kiky itu aku minum. Tenang aja kok, gak aku habisin. Aku kembaliin ke Kiky dan makasih buat kiky sehingga batuk aku mengecil dan akhirnya berenti. Semoga kiky gak ketularan ya. Amin. Aku sadar kok pas aku batuk-batuk itu banyak yang noleh liat ke arah aku. Soalnya batuk aku gak berenti sih, lanjuuuut terus. Tapi aku stay cool aja sih, pura-pura gak tau. Toh, akhirnya gak ada yang merasa terganggu kan? Dan… hey! Batuk itu manusiawi *padahal udah nyebarin virus kemana-mana.

Jadi kalo kalian kena sakit batuk dan dalam perjalanan, jangan lupa untuk selalu menyiapkan air mineral. Dan tisu juga deh sekalian, buat nutupin virus yang keluar pada saat batuk. Semoga kalian gak usah merasakan ‘indah’nya rasa batuk ini, biarlah rasa ‘indah’ batuk ini buat aku seorang *uhuk* *uhuk* *maaf batuknya kambuh lagi*

Salam,
The Coughing Girl *uhuk* *uhuk*

Diberdayakan oleh Blogger.