Mengertikah Kita?

Senin, 19 Maret 2012 21:23 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina
Mereka memberikan ilmu kepada kita agar kita menjadi seorang yang berilmu. Bukankah kita memang disuruh untuk mencari ilmu? Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat. Carilah ilmu setinggi-tingginya. Mereka menjelaskan apa yang mereka ketahui agar kita mengetahui. Mereka dengan sabar menjelaskan, terkadang memaksa –secara halus- agar kita memerhatikan, agar kita mendapatkan hak kita. Mereka maklum melihat kelabilan kita di masa remaja. Mereka rela menunggu hingga kita siap untuk belajar. Mereka tetap menjawab keingintahuan kita, pertanyaan kita –yang terkadang konyol- walaupun kita justru lebih sering tidak memerhatikan mereka. Kita justru sering memerintah mereka, mengatur mereka – terkadang,  karena terlalu baik, mereka menuruti kemauan kita. Wajar bila mereka marah apabila kita mengeluh, lelah, mengabaikan, mengobrol di saat mereka sedang menerangkan. Coba saja dibandingkan dengan berapa banyak ilmu yang telah diberikan mereka kepada kita.


Tidak bisakah kita –dalam konteks ini saya mengajak diri saya sendiri dan teman-teman- yang pernah merasa berlaku tidak pantas kepada mereka untuk menghormati mereka. Bagaimanapun juga mereka tetap seorang manusia yang tidak sempurna, namun mereka berusaha. Mereka berusaha melakukan kewajiban mereka dan memberikan hak yang memang harus kita dapatkan. 

Seperti julukan mulia nan suci yang disandangkan kepada mereka ‘pahlawan tanpa tanda jasa’. Niat mereka sungguh sederhana. Mulia. Ikhlas. Ingin melihat kita berhasil di masa depan. Ingin melihat kita menjadi sang pemimpin yang kelak membuat negara ini lebih maju. Namun, bisakah kita mengerti kesederhanaan itu?

 
Mereka mengantarkanmu menuju masa depan yang cerah! :)

1 Response to "Mengertikah Kita?"

  1. Anonim Says:

    Guru pahlawan tanpa tanda jasa (˘̩̩̩^˘̩̩̩) ,

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.