Saat Uang adalah Hambatan

Sabtu, 21 Mei 2011 21:31 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina

Uang bukan segalanya. Saya setuju dengan kalimat tersebut. Namun, baca juga kalimat ini : Uang memang bukan segalanya, tetapi uang adalah jalan untuk menuju segalanya. Sejenak berpikir, saya rasa kalimat itu akan lebih banyak mendapat suara setuju dari saya dibanding kalimat paling pertama.

Saya bukan seorang yang materialistis, tetapi hanya berpikir realistis. Setuju atau tidak uang itu memang dibutuhkan dalam hidup. Makan, minum, bermain, belajar, dan hampir semua kegiatan hidup membutuhkan uang. Namun, Tuhan itu Maha Adil, untung saja bernapas belum tidak membutuhkan uang. Kalau bernapas membutuhkan uang, tentu saja berita akan dipenuhi dengan headline ‘orang miskin meninggal akibat tak bisa membeli oksigen’ atau headline lain yang semacam ini. Menyedihkan bukan?

Dari posting ini, sebenarnya yang ingin saya ungkapkan adalah ‘saya ingin mendapat uang dari hasil jerih payah diri saya sendiri’ Hanya itu! Saya sudah capek dan lelah menerima uang dari orang tua saya ataupun uang dari orang lain yang saya dapatkan secara cuma-cuma tanpa usaha. Di sini, saya bukannya sok jual mahal tidak mau menerima uang. Tentu saja saya senang menerima uang. Sangat senang malahan. Tetapi, di pikiran saya yang lain, itu justru membuat saya merasa tidak berguna apabila saya sekedar menengadahkan tangan saya untuk menerima uang. Kesannya saya seperti pengemis.

Uang adalah hambatan. Maaf, bila ternyata saya setuju dengan kalimat itu. Ambil cerita sederhana saja, saya dalam keadaan sering  meminta uang jajan kepada orang tua saya. Saya ingin jajan pizza, salah satu makanan termahal di kantin sekolah. Uang saya sebenarnya cukup, tetapi saya tidak akan bisa jajan lagi esok hari. Jadi, saya harus meminta uang kepada orang tua saya lagi untuk jajan esok hari? Cukup, saya tidak mau. Saya sudah ‘sering’ meminta uang jajan, saya tak ingin meningkatkan gelar saya menjadi ‘sangat sering’ meminta.

Lain ceritanya kalau saya sudah memiliki uang sendiri. Uang yang saya dapatkan dari hasil jerih payah sendiri. Saya rela-rela saja membeli pizza itu. Bahkan jika saya mempunyai uang lebih, bisa saja saya menunjukkan kemurahan hati saya (mudah-mudahan, amin). Saya akan mentraktir teman-teman saya pizza. Jadi mungkin akan saya benahi kalimat di atas. Bukan‘uang adalah hambatan’ tetapi suatu saat  ‘uang bisa menjadi hambatan’. 

Jadi rasanya bangga dan seneng banget bisa dapet uang, dengan kerja keras sendiri . So, Just pray for me so . I can make a money tree by myself.

 
 
I will get the best way and work hard to grow my own money tree and harvest it by myself :) I will make my money useful and use it for good things :D Amin.

*Dan sebagai informasi, tulisan ini hanya sekedar opini saya*

0 Response to "Saat Uang adalah Hambatan"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.