Tampilkan postingan dengan label my heart. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label my heart. Tampilkan semua postingan

I am Invisible type

Senin, 22 Agustus 2011 18:49 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
In oxford dictionary, that I have, invisible mean 'that cannot be seen'.
I think it's quite enough with me, with what I want to write here.

I am an Invisible type.
The definition is I am the 'that cannot be seen' type. but I'm not a hiding type or closing type person (?)
Okay, let me tell you what is invisible type mean.
When I do something, I prefer not telling someone, I prefer let nobody knows what I'm doing, I prefer someone don't know what I do. I prefer doing something by myself first, but still, If I can not do it I will ask help from other because we are social human, right? I don't know, I just feel it better.


I just don't want to be arrogant and show off (sok pamer). So, I'll keep it by myself, and I will tell others when it needed and the time is match.
So, I am an invisible type person ;)

NB : Sorry for bad grammar -__-

Ulang Tahun?

Selasa, 16 Agustus 2011 23:56 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
Peringatan : Sebelum membaca paragraf di bawah, sebaiknya Anda langsung saja menurunkan ke bagian tulisan yang di bold di bawah. Karena sebenarnya itulah isi yang benar dari posting ini :) Tapi jika Anda mau membuang waktu sekadar membaca ke.bingung.an saya, silahkan! :D

Saya mulai mengetik semua ini saat laptop yang saya gunakan menunjukkan pukul 10:40

Berpikir. Terdiam. Sambil membuka beberapa website, social network yang biasa saya buka, yang berada di lain tab di mozilla firefox yang saya gunakan ini. Terkadang melirik hp menekan tombol untuk meng-unlock atau iseng menekan tombol bergambar telepon berwarna merah, sekedar membuat lampu hp itu menyala. Setiap tab saya lalui dan kembali lagi ke tab ini "Blogger: The Only Opinion - Buat Entri - Mozilla Firefox"

Pukul 10:54, ah dan baru saja berubah menjadi pukul 10:55
Saya benar-benar belum merasa mengantuk. Mengapa? Entahlah. Rasanya saya senang dengan kata itu. Entahlah. Sebuah kata yang cukup menjelaskan apa yang saya rasakan sekarang. Sebuah kata yang saya kira bisa menjawab semua pertanyaan. Entahlah. Dan sampai sekarang belum satu kata pun terukir di monitor ini berkenaan dengan tanggal hari ini. 16 Agustus 2011.

Mungkin bagi kalian tanggal itu tak berarti apapun. Tanggal itu hanya sekadar satu tanggal sebelum hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2011. Tidak ada yang spesial.
Bagi saya tanggal itu merupakan sebuah pintu. Pintu menuju umur yang baru dan meninggalkan umur yang lama. I leave my 15 and I come to 16.

Umur.
Sebuah kata yang pendek, dan sering terdengar. Namun setelah saya pikirkan, umur itu menyimpan suatu makna. Umur itu berhubungan dengan waktu. Umur saya kemarin adalah 15 tahun tapi hari ini umur saya berubah, 16 tahun. Misal, detik ini umur saya 16 tahun 1 detik, dan umur saya 1 detik berikutnya bertambah menjadi 16 tahun 2 detik. Bahkan detik sekalipun bisa merubah umur saya.

Apa spesialnya dari sebuah ulang tahun yang dirayakan satu hari setahun, sedangkan detik yang berjalan saja sudah bisa merubah umurmu? Bahkan jujur, saya hanya mengerti kata ulang tahun itu hanya sebatas 'ulang tahun' Tidak lebih. Maaf, saya tidak bisa mendeskripsikannya.


Di saat seseorang sampai ke tanggal di mana ia dilahirkan, maka orang lain mulai mengucapkan selamat ulang tahun, happy birthday. Saya hanya berpikir itu sebuah tradisi. Ya, karena memang seperti itulah yang seharusnya. Sehingga saya ikuti. Padahal bisa saja kalau saya sekarang mengucapkan selamat ulang tahun yang ke 16 tahun 14 hari 5 detik (atau berapapun ini) kepada seseorang yang tidak berulang tahun.
Kemudian apabila seseorang menemui tanggal yang sama dengan hari ia lahir, maka orang lain mulai sibuk menyiapkan kue, kado, surprise dll. Apa tujuan mereka? Lagi-lagi, apakah tradisi? Entahlah (Saya benar-benar senang dengan kata ini)
Jujur, saya juga bingung dengan apa yang saya tulis ini. Saya tak mengerti apa yang sedang saya ketik di atas. Baiknya, mari kita lewatkan saja.

Hari ini, saya menemui tanggal yang sama dengan hari saya dilahirkan. Itu berarti hari ini saya ulang tahun? Entahlah (lagi lagi kata ini)
Intinya saya sangat berterima kasih kepada orang-orang yang telah menyempatkan sebagian kecil dari umur hidupnya untuk berbicara, mengetik, menulis ucapan ulang tahun kepada saya. Yang telah memberikan saya some wishes. Bagaimana mungkin saya tidak berterima kasih. Mereka rela memberikan sedikit waktunya untuk mengucapkan semua itu.
Benar-benar, Thank You So Much For You All :D Love You :*



Dan kata-kata di bawah ini sebenarnya merupakan isi post yang 'sebenarnya'
This is my 16th birthday in August 16th :D Thanks for everyone who said happy birthday for me :D Hope I can be better than yesterday (actually, I must) Semoga di umur yang ke 16 ini, saya bisa menjadi manusia yang lebih bermanfaat bagi kalian semua. Amin.
Hari ini saya menutup pintu lama yang bertuliskan 'umur:15' dan membuka pintu baru 'umur:16'
Semoga saya bisa menemukan kebaikan yang lebih di pintu umur yang baru saya masuki. Amin.
(Today, I close my old door 'age:15' and open the new door 'age:16' Hope my day in new door is better than my day in olda day! :D)

21:02 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
Saya tidak ingin meminta Anda untuk menghargai saya kembali-

tetapi-

-merupakan suatu kebanggan apabila Anda menghargai saya karena saya memang pantas dihargai.

Not For You

Senin, 25 Juli 2011 18:16 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
The first time I meet you, I'm afraid. I don't know why, but I just think..... you....ehm, I just fell afraid with you.
And I never thought that you and me will become close. But, it change. When I know you more.
You are different.
You motivate me, you give me inspiration.
You teach me how to be a really-good person.
You show me to "be yourself" wherever you are.
You proud with yourself.

You are my role model.
Then, I know that you are really fun, kind, care.

But, today, I just feel strange. After 'that' happened, you just like keep away from me.
I don't know, are you angry with me? or what?
When I greet you, you don't even look at me.
Okay, although you're not our --- anymore. I just hope that you don't keep away from me. I hope you are not angry with me. I hope our relationship is still good.

NB :
I don't know is it only my feeling or the reality?
I just wanna tell you that this is not for my friend. Hmm, this is for someone who has teach me. This is for my role model that I think she keep away from me now/

Keputusan Tuhan

Kamis, 30 Juni 2011 19:29 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
Satu hal yang harus kau lakukan setelah kau berusaha dan berdoa adalah tawakal. Sungguh, kau harus percaya pada Tuhan Yang Maha Tahu segalanya. Kau harus memberikan seluruh kepercayaanmu pada-Nya. Kau harus membiarkan Dia yang memberimu keputusan. Sehingga kau harus menerima apapun yang Dia berikan, entah hal itu akan menyenangkan dirimu atau justru membuatmu sedih. Kau harus percaya bahwa Dia tahu segalanya dan dia telah menuliskan jalan hidupmu. Kau akan mendapatkan yang terbaik. Dan seharusnya kau tahu satu hal bahwa yang 'kau inginkan' tidak selalu menjadi yang 'terbaik' bagimu.

Tuhan, Kau tahu apa yang kuinginkan. 
Aku tunggu keputusan itu. 
Sebuah keputusan yang tentunya terbaik bagiku.

No Title

Senin, 27 Juni 2011 19:37 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
Bukankah manusia dianjurkan untuk saling menasehati dan mengingatkan dalam kebaikan?
Jadi apakah salah bila seonggok daging yang tercipta dari tanah ini mengingatkan kebaikan pada yang lain tetapi justru ia sendiri tidak melakukan kebaikan tersebut?
Apakah seseorang harus mengingatkan kebaikan kepada yang lain setelah perbuatan baik itu dilakukan dirinya?
Benarkah orang yang jahat tidak bisa mengingatkan tentang kebaikan pada orang yang lain?

Padahal ia sendiri hanya berusaha melakukan apa yang dianjurkan Tuhan yaitu untuk saling mengingatkan dan menasehati dalam kebenaran. Tapi, apa jadinya apabila setelah mengingatkan tentang hal baik, dia justru harus menerima perkataan buruk yang ditujukan pada dirinya. Dia justru dicap sebagai seseorang yang sok benar. Apakah dia salah? Ayolaaah, dia hanya berusaha. Hanya itu. Dia ingin membuat dirinya lebih baik melalui mengingatkan yang lain tentang kebaikan. Bukankah tidak adil baginya menerima hal tersebut?

Dia bukan ingin menjadi seseorang yang diberi julukan sok benar, tapi ia hanya berusaha. Ia tahu bahwa dirinya tidak sempurna, bahwa dirinya tidak selalu melakukan hal yang benar. Dia hanya ingin bersama-sama terus memperbaiki diri. Dia justru mengajak pada kebaikan.

Jadi adilkah bagi kalian yang justru mengacuhkan dia? Bukankah Tuhan menganjurkan untuk saling mengingatkan dan menasehati dalam kebaikan?

Saat Uang adalah Hambatan

Sabtu, 21 Mei 2011 21:31 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar

Uang bukan segalanya. Saya setuju dengan kalimat tersebut. Namun, baca juga kalimat ini : Uang memang bukan segalanya, tetapi uang adalah jalan untuk menuju segalanya. Sejenak berpikir, saya rasa kalimat itu akan lebih banyak mendapat suara setuju dari saya dibanding kalimat paling pertama.

Saya bukan seorang yang materialistis, tetapi hanya berpikir realistis. Setuju atau tidak uang itu memang dibutuhkan dalam hidup. Makan, minum, bermain, belajar, dan hampir semua kegiatan hidup membutuhkan uang. Namun, Tuhan itu Maha Adil, untung saja bernapas belum tidak membutuhkan uang. Kalau bernapas membutuhkan uang, tentu saja berita akan dipenuhi dengan headline ‘orang miskin meninggal akibat tak bisa membeli oksigen’ atau headline lain yang semacam ini. Menyedihkan bukan?

Dari posting ini, sebenarnya yang ingin saya ungkapkan adalah ‘saya ingin mendapat uang dari hasil jerih payah diri saya sendiri’ Hanya itu! Saya sudah capek dan lelah menerima uang dari orang tua saya ataupun uang dari orang lain yang saya dapatkan secara cuma-cuma tanpa usaha. Di sini, saya bukannya sok jual mahal tidak mau menerima uang. Tentu saja saya senang menerima uang. Sangat senang malahan. Tetapi, di pikiran saya yang lain, itu justru membuat saya merasa tidak berguna apabila saya sekedar menengadahkan tangan saya untuk menerima uang. Kesannya saya seperti pengemis.

Uang adalah hambatan. Maaf, bila ternyata saya setuju dengan kalimat itu. Ambil cerita sederhana saja, saya dalam keadaan sering  meminta uang jajan kepada orang tua saya. Saya ingin jajan pizza, salah satu makanan termahal di kantin sekolah. Uang saya sebenarnya cukup, tetapi saya tidak akan bisa jajan lagi esok hari. Jadi, saya harus meminta uang kepada orang tua saya lagi untuk jajan esok hari? Cukup, saya tidak mau. Saya sudah ‘sering’ meminta uang jajan, saya tak ingin meningkatkan gelar saya menjadi ‘sangat sering’ meminta.

Lain ceritanya kalau saya sudah memiliki uang sendiri. Uang yang saya dapatkan dari hasil jerih payah sendiri. Saya rela-rela saja membeli pizza itu. Bahkan jika saya mempunyai uang lebih, bisa saja saya menunjukkan kemurahan hati saya (mudah-mudahan, amin). Saya akan mentraktir teman-teman saya pizza. Jadi mungkin akan saya benahi kalimat di atas. Bukan‘uang adalah hambatan’ tetapi suatu saat  ‘uang bisa menjadi hambatan’. 

Jadi rasanya bangga dan seneng banget bisa dapet uang, dengan kerja keras sendiri . So, Just pray for me so . I can make a money tree by myself.

 
 
I will get the best way and work hard to grow my own money tree and harvest it by myself :) I will make my money useful and use it for good things :D Amin.

*Dan sebagai informasi, tulisan ini hanya sekedar opini saya*

Jujur

Sabtu, 19 Maret 2011 19:16 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
Posting ini kadang pake gue, kadang pake saya *gak penting sih sebenernya, just for the info* So, start reading ...

Yee, UTS selesai !
Haha, sebenernya gak usah terlalu seneng-seneng amat sih.
Tapi, gak tau deh. Pokoknya ada rasa tersendiri kalo udah berada di hari terakhir uts. Rasanya gak ada beban hidup lagi (oke, lebay).
Pokoknya seneng karena gak perlu belajar lagi (padahal belajar itu seharusnya dilakukan setiap hari ya).

Nah, UTS kali ini, gue ngerasa beda lho.
Hmm, gimana ya jelasinnya. Pokoknya gue seneng dan bangga kalo bisa jawab soal-soal 'sendirian' dengan kemampuan sendiri. Enak banget rasanya itu. Gak ngurusin seberapa penting nilai yang bakal gue dapet tapi gue bangga kalo bisa jawab tuh soal sendirian. Kalo sebelumnya gue itu beda, gue biasa aja kalo ngelakuin hal yang namanya 'berbuat curang saat ulangan' (baca:nyontek). Dan alhamdulillah sekarang gue gak terlalu mau sama yang namanya nyontek, and I know it's better :) (gak maksud buat sok atau sombong ya).

Hmm, mungkin bakal gak enak sih kalo nilai yang didapet tu kecil, tapi sekarang gue mikirnya nilai kecil tidak mengapa selama gue ngerjain tu soal dengan jujur, dengan kemampuan gue sendiri. Udah gue bilang tadi kan, ada rasa bangga tersendiri.
Nah, sekarang yang jadi masalah itu, gue gak mau dapet nilai kecil. Haha, Ribet ya. Jadi, mksudnya gini, kalo buat diri gue sendiri gak apa, gue gak terlalu sedih nilai gue kecil asalkan itu memang hasil gue sendiri. Tapi gue mikirin masa depan gue, mikirin orang tua gue. Gimana kalo nilai yang gue dapet kecil trus itu berdampak sama masa depan gue. Berdampak sama kelulusan gue. Gue cuma gak mau mengecewakan orang tua gue dengan nilai kecil yang gue dapet. Jadi, Gimanaaa??!

*exhale*
Udahlah seharusnya gue mikir bahwa -- Jujur itu Baik, jujur itu penting, jujur itu berpahala, jujur itu perbuatan terpuji. Oke, mungkin jujur tak segalanya berdampak baik tapi melakukan suatu kejujuran itu sama saja dengan mendapatkan prestasi yang rasa bangganya hanya dirimu sendirilah yang merasakannya. 

Susah mencari orang yang jujur, karena setiap orang pernah bohong. Bener gak?

Nah, jadi jujur tuh sebenernya simple tapi kebanyakan orang susah melakukannya. Jadi kalo kamu melakukan kejujuran berarti kamu udah menang atau udah maju selangkah dari orang-orang yang tidak jujur. Kamu patut dihargai karena berani untuk jujur.

Sedangkan yang lainnya, mereka takut untuk jujur. Padahal jujur itu tidaklah jelek. Jujur tidak menghancurkan hidupmu kan? Masih banyak faktor lain yang akan menghancurkan hidup.

Jadi, saya heran, kenapa kebanyakan orang - dan saya sadari bahwa termasuk saya- takut untuk jujur? Apa yang mereka takutkan dari sebuah kejujuran? Seharusnya, tidak ada ! Tidak ada yang harus ditakutkan dengan berbuat jujur.

Jujur itu Baik. Coba dimasukin ke konsep matematika yaitu pengambilan kesimpulan dengan metode ponens.
Premis 1 : Jika kamu jujur maka kamu mendapatkan hasil yang baik.
Premis 2 : Kamu jujur.
Jadi kesimpulannya kamu mendapatkan hasil yang baik.

Dan ingat! Baik itu bukan hanya kamu mendapatkan nilai besar dan jadi juara kelas.
Baik itu banyak.  Bisa jadi dengan jujur kamu menjadi orang yang dipercaya dan mendapatkan pekerjaan yang ternyata kebanggaannya itu lebih dari dapet juara kelas.

So, guys, Let's be honest !
Mari bersama-sama kita ciptakan pribadi yang jujur!!
To be honest is your choice but the result of your honest is God's choice.

Kau bukan aku.

Sabtu, 19 Februari 2011 21:32 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
Kau bilang kau tahu apa yang aku rasakan sekarang?
Saat aku sedih, kau berkata "Sudahlah jangan sedih lagi, aku tahu apa yang kau rasakan"
TIDAK !
Seharusnya kau cukup berkata "Berhentilah bersedih, karena itu tak akan berguna"
Kau cukup saja memotivasiku. Memberikan kata-kata yang menguatkanku. Tak usah membohongiku dengan berkata bahwa kau tahu bagaimana perasaanku. Kau hanya menambah kesedihanku. Kurasa kau cukup memelukku dan cukup diam saja karena dengan begitu aku akan merasa lebih baik.
Jangan pernah sekalipun kau coba untuk merasakan apa yang aku rasakan. Kau tidak akan pernah tahu. Kau hanya mencoba menghiburku, Tapi kau tak akan pernah tahu apa yang ada di hatiku. Kau berbeda. Kau berbeda denganku! karena..........

Kau bukan Aku

Not Care = Selfish ???

Minggu, 21 November 2010 13:56 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar
ATTENTION ! I write this post when I get angry/emotion because there's someone that didn't care.

Today was so bad. Nobody care !!

Care !!
What is it?
Care means you have sympathy to others. But, I think that's not enough.
Based on my opinion, care is when someone have sympathy to others and he will do something because of that sympathy.

Yeah, but I think we all known that nowaday care is very expensive.
Believe or not you must buy care.. It can be with money, love and etc. Importantly at least you must give something to get care from somebody.
Yaps, give something and you will get care..

give something = get care 

I'm just wondering, Is there anyone who will give his/her care freely?

Finally, from all of this, I get one conclusion that every human is selfish !!
Don't you read, human??? I repeat :

EVERYONE IS SELFISH

I am selfish. You are selfish. We are selfish. They are selfish. He is selfish. She is selfish. SELFISH !!!!

And what do you think??
Is it right that if you don't care it means you are selfish...
I don't know -__-

What should I do?

Minggu, 03 Oktober 2010 10:55 Diposting oleh Sania Rifa Zaharadina 0 komentar

Dear blog,
Sekarang, saya hampir meneteskan air mata. Mungkin kalau saya berada di hutan, saya akan benar-benar lega mengeluarkan tangisan ini. Berteriak sekencang-kencangnya, memukul-mukulkan tangan ke pohon, menendang batuan, menepuk air sungai, mencabuti tanaman.
I don’t know what should I do. I want to cry. But, I now that cry isn’t solve the problem.
Jadi, bolehkah saya menangis? Mungkin hanya sekedar untuk meluapkan kesedihan yang sedang melanda ini.
Apakah saya lemah? Ataukah saya yang terlalu sensitive dengan semua ini?
Bahkan diri saya pun tak tahu mengapa saya ‘seperti-ini’
Apa yang harus saya lakukan saat saya merasa ‘seperti-ini’?
--I need answer--
Hope, someone can answer my question mark

Diberdayakan oleh Blogger.