Salah satu yang saya kagumi dari anak kecil adalah kepolosan dan rasa riang yang mereka miliki. Mereka terasa seperti tanpa beban.
Jujur, saya lupa bagaimana saya dulu waktu kecil. Apakah memang seperti mereka juga? Entahlah.
Tapi di sini saya hanya akan bercerita mengenai anak kecil yang saya temui.
Saya bertemu dengan mereka di masjid. Dua orang anak kecil yang kelihatannya mereka adalah kakak-adik. Mereka duduk berdekatan dengan sang ibu. Urutan tepatnya ibu, adik dan kakak. Si adik dan kakak sedang memakan snack. Di depan mereka juga terdapat anak kecil yang melihat ke arah mereka yang sedang makan snack itu. Tiba-tiba (gak tiba2 juga sih sebenernya) si adik membuka tas dan mengeluarkan snack lagi. Lalu dia memberikannya kepada anak yang berada di depannya.
Kemudian (saya tidak tahu apakah mereka memang telah akrab sejak lama atau baru saja akrab). Mereka segera bermain bersama. Mereka bermain dengan semangat, berlari-lari, bertepuk-tepuk, mengobrol. Seperti tak ada rasa takut yang mereka hadapi.
Si ibu langsung memarahi si anak. Ibu itu tidak memarahi dengan omongan yang keras. Tetapi dia mencubit si kakak dan memarahinya dengan keras tapi suara kecil (?) Sontak saya gak setuju. Soalnya saya tahu bagaimana rasanya dimarahi kayak itu. Kalo saran saya seharusnya ibunya itu gak marah gitu, ngomongin aja ke anaknya baik-baik, insya allah, akan lebih baik. (Tapi gak tau sih, ini cuma saran dari seorang anak, mungkin kalo saya nanti udah jadi ibu, beda kali ya :p)
Okedeh, sekian pelajaran yang dapat saya ambil saat saya bertemu anak kecil dan memerhatikan mereka. Saya yakin kalian pernah mendapat pelajaran dari orang lain. Mind to share, please? :)
Jujur, saya lupa bagaimana saya dulu waktu kecil. Apakah memang seperti mereka juga? Entahlah.
Tapi di sini saya hanya akan bercerita mengenai anak kecil yang saya temui.
Saya bertemu dengan mereka di masjid. Dua orang anak kecil yang kelihatannya mereka adalah kakak-adik. Mereka duduk berdekatan dengan sang ibu. Urutan tepatnya ibu, adik dan kakak. Si adik dan kakak sedang memakan snack. Di depan mereka juga terdapat anak kecil yang melihat ke arah mereka yang sedang makan snack itu. Tiba-tiba (gak tiba2 juga sih sebenernya) si adik membuka tas dan mengeluarkan snack lagi. Lalu dia memberikannya kepada anak yang berada di depannya.
Pelajaran 1 : Memberi dengan ikhlas
Begitu mudahnya anak tersebut memberi. Tidak seperti kebanyakan orang yang lebih banyak berpikir dalam memberikan sesuatu sehingga akhirnya tidak jadi memberi. Sepertinya saya juga seperti ini #astaghfirullah
Kemudian (saya tidak tahu apakah mereka memang telah akrab sejak lama atau baru saja akrab). Mereka segera bermain bersama. Mereka bermain dengan semangat, berlari-lari, bertepuk-tepuk, mengobrol. Seperti tak ada rasa takut yang mereka hadapi.
Pelajaran 2 : Lakukan sesuatu dengan semangat dan Jangan pernah takut.
Hmmm, sebenernya ini agak ambigu ya. Jadi, maksud saya, anak kecil itu selalu terlihat semangat saat bermain, nah, alangkah baiknya kalo kita, yang bukan anak kecil lagi, juga semangat dalam beraktivitas, tentu aktivitas yang baik. Terus kalo masalah tentang jangan pernah takut itu, biasanya semakin seseorang tumbuh maka ia akan semakin takut melakukan sesuatu yang baru, karena mereka sudah semakin kenal dengan yang namanya resiko. Kebanyakan orang, yang bukan anak kecil lagi, terlalu banyak memikirkan resiko yang akan terjadi sehingga menyebabkan mereka takut. Kalo anak kecil sih kebanyakan lakuin aja tanpa takut, justru kebanyakan orang tua yang takut kalo anaknya kenapa-kenapa. Padahal anak kecil itu sendiri dengan santainya bertindak.
Gitu deh pokoknya, bingung juga sebenernya + males jelasin panjang-panjang ^^v
Ternyata, kecelakaan kecil terjadi. Akibat mereka bermain berlari-lari, si adik pun jatuh dan menangis dengan kencangnya. Seperti umumnya tangisan anak kecil, bersuara besar, tetapi air mata yang jatuh sedikit (?) Kedua anak kecil yang lebih tua segera menenangkan. Cup cup, jangan nangis lagi ya. Mana? Kena apa? Apa yang sakit? Ya udah nanti kita gak usah main lari-larian lagi ya.Pelajaran 3 : Kasih sayang
Ya pokoknya kasih sayang! Liat tuh anak kecil aja udah tahu namanya kasih sayang. Semoga setiap orang di dunia ini; laki-laki perempuan, tua muda, hitam putih dll, memiliki yang namanya kasih sayang. Let's make a peace world. (bener gak sih? pokoknya mau ngomong, mari ciptakan dunia yang damai)
Si ibu langsung memarahi si anak. Ibu itu tidak memarahi dengan omongan yang keras. Tetapi dia mencubit si kakak dan memarahinya dengan keras tapi suara kecil (?) Sontak saya gak setuju. Soalnya saya tahu bagaimana rasanya dimarahi kayak itu. Kalo saran saya seharusnya ibunya itu gak marah gitu, ngomongin aja ke anaknya baik-baik, insya allah, akan lebih baik. (Tapi gak tau sih, ini cuma saran dari seorang anak, mungkin kalo saya nanti udah jadi ibu, beda kali ya :p)
Pelajaran 4 : Kemarahan bukanlah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah
Udah cukup jelas kan? Perlu digaris bawahi ini cuma menurut saya pribadi sih. Kalo memang ada yang beda pendapat, itu wajar :) Tapi, menurut saya, marah itu bukan jalan untuk menyelesaikan masalah.
Okedeh, sekian pelajaran yang dapat saya ambil saat saya bertemu anak kecil dan memerhatikan mereka. Saya yakin kalian pernah mendapat pelajaran dari orang lain. Mind to share, please? :)
Posting Komentar